terjemahanayat Surat An-Nur Ayat 1 (Ini 109 ayat ~ Surat ini termasuk dalam Surat MakkiyyahDengan berisikan 109 ayat, surat ini dimulai dengan menerangkan tentang kedudukan Kitab Suci al Makkiyyah, 35 ayat ~ Surat ini berbicara tentang turunnyaSelain itu, surat ini juga menggugah kita untuk dapat mengambil pelajaran dari musibah
أَوۡ كَظُلُمَٰتٖ فِي بَحۡرٖ لُّجِّيّٖ يَغۡشَىٰهُ مَوۡجٞ مِّن فَوۡقِهِۦ مَوۡجٞ مِّن فَوۡقِهِۦ سَحَابٞۚ ظُلُمَٰتُۢ بَعۡضُهَا فَوۡقَ بَعۡضٍ إِذَآ أَخۡرَجَ يَدَهُۥ لَمۡ يَكَدۡ يَرَىٰهَاۗ وَمَن لَّمۡ يَجۡعَلِ ٱللَّهُ لَهُۥ نُورٗا فَمَا لَهُۥ مِن نُّورٍ Aw kazulumaatin fee bahril lujjiyyiny yaghshaahu mawjun min fawqihee mawjun min fawqihee sahaab; zulumatun ba’duhaa fawqa ba’din izaaa akhraja yadahoo lam yakad yaraahaa wa man lam yaj’alil laahu lahoo nooran famaa lahoo min noor section 5 English Translation Here you can read various translations of verse 40 Or [they are] like darknesses within an unfathomable sea which is covered by waves, upon which are waves, over which are clouds – darknesses, some of them upon others. When one puts out his hand [therein], he can hardly see it. And he to whom Allah has not granted light – for him there is no light. Yusuf AliOr the Unbelievers’ state is like the depths of darkness in a vast deep ocean, overwhelmed with billow topped by billow, topped by dark clouds depths of darkness, one above another if a man stretches out his hands, he can hardly see it! for any to whom Allah giveth not light, there is no light! Abul Ala MaududiOr their efforts may be likened to those of a man trying to swim in a deep dark ocean, covered with billows, one over the other, and above it a cloud darkness upon darkness so much so that if he stretches out his hand, he cannot see it. There is no light for the one whom Allah does not give light. Muhsin KhanOr [the state of a disbeliever] is like the darkness in a vast deep sea, overwhelmed with a great wave topped by a great wave, topped by dark clouds, darkness, one above another, if a man stretches out his hand, he can hardly see it! And he for whom Allah has not appointed light, for him there is no light. PickthallOr as darkness on a vast, abysmal sea. There covereth him a wave, above which is a wave, above which is a cloud. Layer upon layer of darkness. When he holdeth out his hand he scarce can see it. And he for whom Allah hath not appointed light, for him there is no light. Dr. GhaliOr they are as darkness es in a tumultuous sea vast and deep enveloped by waves above which are waves, upon which are clouds darknesses above each other, Some of them “are” above some “others” when he brings out his hand, he could almost not see it. And for whomever Allah makes no light, then in no way can he have light. Abdel HaleemOr like shadows in a deep sea covered by wave upon wave, with clouds above- layer upon layer of darkness- if he holds out his hand, he is scarcely able to see it. The one to whom God gives no light has no light at all. Muhammad Junagarhiیا مثل ان اندھیروں کے ہے جو نہایت گہرے سمندر کی تہہ میں ہوں جسے اوپر تلے کی موجوں نے ڈھانﭗ رکھا ہو، پھر اوپر سے بادل چھائے ہوئے ہوں۔ الغرض اندھیریاں ہیں جو اوپر تلے پےدرپے ہیں۔ جب اپنا ہاتھ نکالے تو اسے بھی قریب ہے کہ نہ دیکھ سکے، اور بات یہ ہے کہ جسے اللہ تعالیٰ ہی نور نہ دے اس کے پاس کوئی روشنی نہیں ہوتی Quran 24 Verse 40 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Nur ayat 40, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 2440 Or its similitude is that of depths of darkness upon an abysmal sea, covered by a billow, above which is a billow, above which is cloud, creating darkness piled one upon another; when he puts forth his hand, he would scarcely see it.[72] He to whom Allah assigns no light, he will have no light.[73] 72. This parable describes the condition of all the disbelievers and the hypocrites including those who perform good deeds for ostentation. It is being stated that such people are passing their life in a state of absolute and complete ignorance, whether they are the most learned people in the world and leaders in their respective fields of learning. They are like the man who is lost in complete darkness where no ray of light can reach him. They think that knowledge merely consists in producing atom bombs, hydrogen bombs, supersonic planes and moon rockets, or in attaining excellence in economics and finance and law and philosophy. But they little understand that real knowledge is something entirely different and they have no idea of it. Thus considered they are just ignorant, and an illiterate peasant who has gained some acquaintance of the divine truth is wiser than them. 73. Here is stated the real object of the discourse which began with Allah is the Light of the heavens and the earth. When in fact there is no light in the universe except the Light of Allah and all manifestation of reality is due to that Light, where from can the one whom Allah does not give light have light? There exists no other source of light from where he can receive a ray. Ibn-Kathir The tafsir of Surah An-Nur verse 40 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Nur ayat 39 which provides the complete commentary from verse 39 through 40. Quick navigation links
Sourate AN-NUR / LA LUMIÈRE en phonétique | Sourate 24. AN-NUR · 64 versets. Cliquez-ici pour suivre l'appel aux dons de Le-Coran.com suite au tremblement de terre au Maroc. AN-NUR en Arabe AN-NUR en Français AN-NUR en Phonétique. Configuration de l'écoute. Vitesse de l'audio.

اَوْ كَظُلُمٰتٍ فِيْ بَحْرٍ لُّجِّيٍّ يَّغْشٰىهُ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ سَحَابٌۗ ظُلُمٰتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍۗ اِذَآ اَخْرَجَ يَدَهٗ لَمْ يَكَدْ يَرٰىهَاۗ وَمَنْ لَّمْ يَجْعَلِ اللّٰهُ لَهٗ نُوْرًا فَمَا لَهٗ مِنْ نُّوْرٍ ࣖ 40. Atau keadaan orang-orang kafir seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya ada lagi awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya hampir tidak dapat melihatnya. Barangsiapa tidak diberi cahaya petunjuk oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun. Share Copy Copy

Karena itulah disebutkan sesudahnya: yang di dalamnya ada pelita besar. (An-Nur: 35) Yakni cahaya yang ada dalam lampu itu. Ubay ibnu Ka'b mengatakan bahwa yang dimaksud dengan misbah ialah cahaya, ini merupakan perumpamaan bagi Al-Qur'an dan iman yang ada di dalam dada orang mukmin. As-Saddi mengatakan, yang dimaksud dengan misbah ialah lentera.
أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ۚ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا ۗ وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak pula, di atasnya lagi awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, dan barangsiapa yang tiada diberi cahaya petunjuk oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Atau amal perbuatan orang-orang kafir yang buruk seperti gelap-gulita di lautan yang dalam yakni laut yang amat dalam yang diliputi oleh ombak di atasnya di atas ombak itu ada ombak pula, di atasnya lagi maksudnya di atas ombak yang kedua itu awan yang mendung dan gelap; ini adalah gelap-gulita yang tindih-menindih yakni gelapnya laut, gelapnya ombak yang pertama, gelapnya ombak yang kedua, dan gelapnya mendung apabila dia mengeluarkan yakni orang yang melihatnya tangannya di dalam gelap-gulita yang sangat ini tiadalah dia dapat melihatnya artinya hampir saja ia tidak dapat melihat tangannya sendiri dan barang siapa yang tiada diberi cahaya oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun maksudnya barang siapa yang tidak diberi petunjuk oleh Allah, niscaya ia tidak akan mendapatkan petunjuk. Ini adalah perumpamaan lain dari perbuatan orang-orang kafir, yaitu seperti gelapnya laut yang luas dan dalam. Gelombangnya saling bertabrakan ketika terhempas, membuat lapisan-lapisan. Lalu gelombang tersebut ditutupi oleh awan tebal yang hitam pekat yang menghalangi cahaya. Inilah kegelapan yang bertumpuk-tumpuk. Tidak seorang pun penumpang kapal di laut yang dapat melihat tangannya meskipun didekatkan ke mata. Lalu dia terhenti bingung. Bagaimana mungkin dia dapat melihat sesuatu dan terbebas dari kebingungan tanpa adanya cahaya yang meneranginya dalam perjalanan dan melindunginya dari kebinasaan. Begitu pulalah amal perbuatan orang-orang kafir yang tidak akan bermanfaat sama sekali. Mereka tidak akan keluar dari kebutaan dan kesesatan mereka. Diri mereka juga tidak akan selamat kecuali dengan cahaya keimanan. Barangsiapa yang tidak direstui oleh Allah untuk mendapatkan cahaya keimanan, maka dia tidak mendapatkan cahaya yang akan menunjukinya kepada kebaikan dan jalan yang benar. Di samping itu, dia termasuk orang-orang yang binasa. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Dan berada dalam kegelapan malam. Padahal tangannya dekat dengannya, lalu bagaimana dengan yang berada jauh? Demikianlah orang-orang kafir, kegelapan di atas kegelapan menumpuk di hati mereka; gelapnya tabiat, di atasnya lagi gelapnya kekafiran, di atasnya lagi gelapnya kebodohan dan di atasnya lagi gelapnya amal yang muncul daripadanya. Sehingga mereka pun berada dalam kegelapan dan kebingungan, karena Allah telah meninggalkan mereka dan tidak memberikan cahaya-Nya. Kedua perumpamaan ditujukan kepada amal orang-orang kafir, atau yang satu untuk salah satu golongan orang kafir, sedangkan yang satu lagi untuk golongan yang lain; perumpamaan yang pertama ditujukan kepada orang-orang yang diikuti, sedangkan perumpamaan yang kedua ditujukan kepada orang-orang yang mengikuti, wallahu a’lam. Oleh karena itu, barang siapa yang tidak diberi petunjuk oleh Allah, maka ia tidak akan memperoleh petunjuk.
Surat An-Nur Ayat 35: Allahu Nurus Samawati wal Ardh. Agar lebih mudah mengurai makna pada ayat 35 ini, mungkin lebih pas jika saya tampilkan terlebih dahulu bunyi lafadz dan terjemahannya. Sekaligus, agar diketahui lanjutan dari lafadz Allahu Nurus Samawati wal Ardh yang makna dan maksudnya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
24. QS. An-Nur Cahaya 64 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ سُوۡرَةٌ اَنۡزَلۡنٰهَا وَفَرَضۡنٰهَا وَاَنۡزَلۡنَا فِيۡهَاۤ اٰيٰتٍۭ بَيِّنٰتٍ لَّعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُوۡنَ Suuratun anzalnaahaa wa faradnaahaa wa anzalnaa fiihaaa Aayaatim baiyinaatil la'allakum tazakkaruun 1. Inilah suatu surah yang Kami turunkan dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukumnya, dan Kami turunkan di dalamnya tanda-tanda kebesaran Allah yang jelas, agar kamu ingat. اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِىۡ فَاجۡلِدُوۡا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنۡهُمَا مِائَةَ جَلۡدَةٍ‌ ۖ وَّلَا تَاۡخُذۡكُمۡ بِهِمَا رَاۡفَةٌ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اِنۡ كُنۡتُمۡ تُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ‌ۚ وَلۡيَشۡهَدۡ عَذَابَهُمَا طَآٮِٕفَةٌ مِّنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ Azzaaniyatu wazzaanii fajliduu kulla waahidim minhumaa mi'ata jaldatinw wa laa taakhuzkum bihimaa raafatun fii diinil laahi in kuntum tu'minuuna billaahi wal Yawmil Aakhiri wal yashhad 'azaabahumaa taaa'ifatum minal mu'miniin 2. Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama hukum Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman. اَلزَّانِىۡ لَا يَنۡكِحُ اِلَّا زَانِيَةً اَوۡ مُشۡرِكَةً وَّ الزَّانِيَةُ لَا يَنۡكِحُهَاۤ اِلَّا زَانٍ اَوۡ مُشۡرِكٌ‌ ۚ وَحُرِّمَ ذٰ لِكَ عَلَى الۡمُؤۡمِنِيۡنَ Azzaanii laa yankihu illaa zaaniyatan aw mushrikatanw wazzaaniyatu laa yankihuhaaa illaa zaanin aw mushrik; wa hurrima zaalika 'alal mu'miniin 3. Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin. وَالَّذِيۡنَ يَرۡمُوۡنَ الۡمُحۡصَنٰتِ ثُمَّ لَمۡ يَاۡتُوۡا بِاَرۡبَعَةِ شُهَدَآءَ فَاجۡلِدُوۡهُمۡ ثَمٰنِيۡنَ جَلۡدَةً وَّلَا تَقۡبَلُوۡا لَهُمۡ شَهَادَةً اَبَدًا‌ ۚ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡفٰسِقُوۡنَ Wallaziina yarmuunal muhsanaati summa lam yaatuu bi-arba'ati shuhadaaa'a fajliduuhum samaaniina jaldatanw wa laa taqbaluu lahum shahaadatan abadaa; wa ulaaa'ika humul faasiquun 4. Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik berzina dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh kali, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik, اِلَّا الَّذِيۡنَ تَابُوۡا مِنۡۢ بَعۡدِ ذٰلِكَ وَاَصۡلَحُوۡا‌ۚ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ Illal laziina taabuu mim ba'di zaalika wa aslahuu fa innal laaha Ghafuurur Rahiim 5. kecuali mereka yang bertobat setelah itu dan memperbaiki dirinya, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. وَالَّذِيۡنَ يَرۡمُوۡنَ اَزۡوَاجَهُمۡ وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهُمۡ شُهَدَآءُ اِلَّاۤ اَنۡفُسُهُمۡ فَشَهَادَةُ اَحَدِهِمۡ اَرۡبَعُ شَهٰدٰتٍۭ بِاللّٰهِ‌ۙ اِنَّهٗ لَمِنَ الصّٰدِقِيۡنَ Wallaziina yarmuuna azwaajahum wa lam yakul lahum shuhadaaa'u illaaa anfusuhum fashahaadatu ahadihim arb'u shahaadaatim billaahi innahuu laminas saadiqiin 6. Dan orang-orang yang menuduh istrinya berzina, padahal mereka tidak mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka kesaksian masing-masing orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, bahwa sesungguhnya dia termasuk orang yang berkata benar. وَالۡخَـامِسَةُ اَنَّ لَـعۡنَتَ اللّٰهِ عَلَيۡهِ اِنۡ كَانَ مِنَ الۡكٰذِبِيۡنَ Wal khaamisatu anna la'natal laahi 'alaihi in kaana minal kaazibiin 7. Dan sumpah yang kelima bahwa laknat Allah akan menimpanya, jika dia termasuk orang yang berdusta. وَيَدۡرَؤُا عَنۡهَا الۡعَذَابَ اَنۡ تَشۡهَدَ اَرۡبَعَ شَهٰدٰتٍۢ بِاللّٰهِ‌ۙ اِنَّهٗ لَمِنَ الۡكٰذِبِيۡنَۙ Wa yadra'u anhal 'azaaba an tashhada arba'a shahaa daatim billaahi innahuu laminal kaazibiin 8. Dan istri itu terhindar dari hukuman apabila dia bersumpah empat kali atas nama Allah bahwa dia suaminya benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta, وَالۡخَـامِسَةَ اَنَّ غَضَبَ اللّٰهِ عَلَيۡهَاۤ اِنۡ كَانَ مِنَ الصّٰدِقِيۡنَ Wal khaamisata anna ghadabal laahi 'alaihaaa in kaana minas saadiqiin 9. dan sumpah yang kelima bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya istri, jika dia suaminya itu termasuk orang yang berkata benar. وَلَوۡلَا فَضۡلُ اللّٰهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهٗ وَاَنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ حَكِيۡمٌ Wa law laa fadlul laahi 'alaikum wa rahmatuhuu wa annal laaha Tawwaabun Hakiim 10. Dan seandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu niscaya kamu akan menemui kesulitan. Dan sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Mahabijaksana. اِنَّ الَّذِيۡنَ جَآءُوۡ بِالۡاِفۡكِ عُصۡبَةٌ مِّنۡكُمۡ‌ ؕ لَا تَحۡسَبُوۡهُ شَرًّا لَّـكُمۡ‌ ؕ بَلۡ هُوَ خَيۡرٌ لَّـكُمۡ‌ ؕ لِكُلِّ امۡرِىٴٍ مِّنۡهُمۡ مَّا اكۡتَسَبَ مِنَ الۡاِثۡمِ‌ ۚ وَالَّذِىۡ تَوَلّٰى كِبۡرَهٗ مِنۡهُمۡ لَهٗ عَذَابٌ عَظِيۡمٌ Innal laziina jaaa'uu bilifki 'usbatum minkum; laa tahsabuuhu sharral lakum bal huwa khairul lakum; likul limri'im minhum mak tasaba minal-ism; wallazii tawallaa kibrahuu minhum lahuu 'azaabun 'aziim 11. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Dan barangsiapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar dari dosa yang diperbuatnya, dia mendapat azab yang besar pula. لَوۡلَاۤ اِذۡ سَمِعۡتُمُوۡهُ ظَنَّ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتُ بِاَنۡفُسِهِمۡ خَيۡرًاۙ وَّقَالُوۡا هٰذَاۤ اِفۡكٌ مُّبِيۡنٌ‏ Law laaa iz sami'tumuuhu zannal mu'minuuna walmu'minaatu bi anfusihim khairanw wa qooluu haazaaa ifkum mmubiin 12. Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka terhadap diri mereka sendiri, ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata, "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata." لَوۡلَا جَآءُوۡ عَلَيۡهِ بِاَرۡبَعَةِ شُهَدَآءَ‌ ۚ فَاِذۡ لَمۡ يَاۡتُوۡا بِالشُّهَدَآءِ فَاُولٰٓٮِٕكَ عِنۡدَ اللّٰهِ هُمُ الۡـكٰذِبُوۡنَ‏ Law laa jaaa'uu 'alaihi bi-arba'ati shuhadaaa'; fa iz lam yaatuu bishshuhadaaa'i fa ulaaa 'ika 'indal laahi humul kaazibuun 13. Mengapa mereka yang menuduh itu tidak datang membawa empat saksi? Oleh karena mereka tidak membawa saksi-saksi, maka mereka itu dalam pandangan Allah adalah orang-orang yang berdusta. وَلَوۡلَا فَضۡلُ اللّٰهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهٗ فِى الدُّنۡيَا وَالۡاٰخِرَةِ لَمَسَّكُمۡ فِىۡ مَاۤ اَفَضۡتُمۡ فِيۡهِ عَذَابٌ عَظِيۡمٌ‌ Wa law laa fadlul laahi 'alaikum wa rahmatuhuu fiddunyaa wal aakhirati lamassakum fii maaa afadtum fiihi 'azaabun 'aziim 14. Dan seandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, disebabkan oleh pembicaraan kamu tentang hal itu berita bohong itu. اِذۡ تَلَـقَّوۡنَهٗ بِاَ لۡسِنَتِكُمۡ وَتَقُوۡلُوۡنَ بِاَ فۡوَاهِكُمۡ مَّا لَـيۡسَ لَـكُمۡ بِهٖ عِلۡمٌ وَّتَحۡسَبُوۡنَهٗ هَيِّنًا ‌ ۖ وَّهُوَ عِنۡدَ اللّٰهِ عَظِيۡمٌ iz talaqqawnahuu bi alsinatikum wa taquuluuna bi afwaahikum maa laisa lakum bihii 'ilmunw wa tahsabuu nahuu haiyinanw wa huwa 'indl laahi 'aziim 15. Ingatlah ketika kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar. وَ لَوۡلَاۤ اِذۡ سَمِعۡتُمُوۡهُ قُلۡتُمۡ مَّا يَكُوۡنُ لَـنَاۤ اَنۡ نَّـتَكَلَّمَ بِهٰذَ ا ‌ۖ سُبۡحٰنَكَ هٰذَا بُهۡتَانٌ عَظِيۡمٌ Wa law laaa iz sami'tu muuhu qultum maa yakuunu lanaaa an natakallama bihaazaa Subhaanaka haaza buhtaanun 'aziim 16. Dan mengapa kamu tidak berkata ketika mendengarnya, "Tidak pantas bagi kita membicarakan ini. Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar." يَعِظُكُمُ اللّٰهُ اَنۡ تَعُوۡدُوۡا لِمِثۡلِهٖۤ اَبَدًا اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ‌ۚ Ya'izukumul laahu an ta'uuduu limislihiii abadan in kuntum mu'miniin 17. Allah memperingatkan kamu agar jangan kembali mengulangi seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang beriman, وَيُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمُ الۡاٰيٰتِ‌ؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ‏ Wa yubaiyinul laahu lakumul Aayaat; wallaahu 'Aliimun Hakiim 18. dan Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. اِنَّ الَّذِيۡنَ يُحِبُّوۡنَ اَنۡ تَشِيۡعَ الۡفَاحِشَةُ فِى الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌۙ فِى الدُّنۡيَا وَالۡاٰخِرَةِ‌ؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ Innal laziina yuhibbuuna an tashii'al faahishatu fil laziina aamanuu lahum 'azaabun aliimun fid dunyaa wal Aakhirah; wallaahu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun 19. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu berita bohong tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. وَلَوۡلَا فَضۡلُ اللّٰهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهٗ وَاَنَّ اللّٰهَ رَءُوۡفٌ رَّحِيۡمٌ Wa law laa fadlul laahi 'alaikum wa rahmatuhuu wa annal laaha Ra'uufur Rahiim 20. Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar. Sungguh, Allah Maha Penyantun, Ma-ha Penyayang.
Sungguh, Allah Maha Penyantun, Ma-ha Penyayang. Al-Qur'an Surat An-Nur - Surat An Nuur terdiri atas 64 ayat, dan termasuk golongan surat-surat Madaniyah. Dinamai An Nuur yang berarti Cahaya, diambil dari kata An Nuur yang terdapat pada ayat ke 35. Home ≫ Al-Quran ≫ Surah An Nur Ayat 35 Urdu Translation رکوعاتہا 9. سورۃ ﰕ. اٰیاتہا 64. Tarteeb e Nuzool:(102) Tarteeb e Tilawat:(24) Mushtamil e Para:(18) bertasbihkepada Allah di dalam masjid-masjid itu, pada waktu pagi dan waktu petang. (An-Nur: 36) Yakni di waktu-waktu pagi hari dan waktu-waktu petang hari. Al-A'sal bentuk jamak dari asil yang artinya penghujung siang hari. Sa'id ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa setiap lafaz tasbih yang terdapat di dalam Al-Qur'an artinya gFnthB3.